Senin, 16 Februari 2015

TTM vs Friendzone


    Sebagai para pemuda sudah selayaknya untuk kita berteman dengan siapa saja tanpa memandang ras, umur, keluarga, dan jenis kelamin. Berteman dekat memang sudah sewajarnya kita lakukan kepada siapa saja. Kepada semua orang, namun apa daya jika kita sudah terlalu dekat, namun ya… iya kita hanyalah teman. Berteman.
    Saling menyembunyikan perasaan, atau mungkin menyembunyikan sendiri karena tak ingin saling menyakiti. Menjadi teman. Teman baik. Namun apa daya. Hati ini terus berharap. Lebih.
    Iya. Lebih.
    Kasih sayang, kemesraan, kepedulian, semua terungkap. Namun tak satupun menunjukkan rasa. Rasa lebih. Menjalin hubungan lebih dari sekedar teman.
    Bergulat dalam kedekatan. Saling berbagi cerita. Bercanda. Mengusap jemari. Namun gundah. Kita hanya teman.

    Iya. Hanya Teman.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar