Aku turun
dari motorku memulai hari hariku di sekolah. Seseorang yang selama ini dekat
denganku tiba tiba ada di hadapanku.
Dadaku
sesak bergetar. Bibirku terdiam tak dapat mengatakan apa apa. Tatapan matanya
membuatku tak bisa melihat sekitar.
Kini di
mataku hanya dia.
Ia
tersenyum padaku lalu berjalan bersamaku. Kelas kami dekat walau kami tak
sekelas. Ia menggandengku dengan senyuman manisnya membuatku tak berdaya
menahan letupan jantungku yang terus bergetar tanpa ritme.