Assalamualakum.
Long time no post, maafin karena tugas tugas yang
bejibun.. rapat rapat kegiatan, ngurusin kegiatan yang bikin waktu senggang
berkurang. Dan galauin seseorang yang gaada akhirnya….
Kali
ini ngeblog juga bukan karena lagi senggang, bukan karena lagi nggak ada
kerjaan, tapi nyempet nyempetin diri untuk kosong di tengah kesibukan yang ada.
Kesibukan mikirin dia.
Aku.
Dan kesibukan.
Tanpa
secercah perhatian pacar.
Maaf
curhat.
Ntahlah.
Setiap celah celah kesibukan, selalu ku sempatkan untuk membuka…. Menjadi
silent reader… akun twitter favoritku selain @radityadika. Iyaktulll akun itu
adalah @wowkonyol. Setiap tweet celotehannya, pendapat, diskusi, dan wejangan
wejangannya bener bener bisa ngebuatku kagum, ngakak, konyol, walau kadang
nusuk. Iya nusuk. Apalagi setelah buku pertama yang ku baca dari hasil ketikan
tangannya “The Fabulous Udin” –sebenernya masih ada yang lebih awal lagi tapi
belum pernah baca buku dia yang pertama itu hiks- setiap kalimat yang terlontar
selalu bisa memberi tambahan kekagumanku pada sosoknya.
Beberapa
waktu lalu, si onyol –begitulah sapaan pembaca setianya yang sering ia sebut
“Parabebep” memanggilnya- mengeluarkan se….onggoh(?) buku terbaru yang ia kemas
dalam judul “Perfect
Mistakes”.
Sebelum
buku busuk itu dikeluarin, si onyol ngadain Pre Order bertanda tangan dengan
potongan hingga 20% dari harga asli! Serius! Gue ga bohong!
Maaf,
aku nggak bohong!
Harga
aslinya Rp. 54.000,00. Gue nggak mau kalah dong buat ikutan Pre Order;;) iya
maaf, aku.
Akhirnya
2minggu kemudian datanglah buku busuk warna hitam dengan coretan warna kuning
bertuliskan “Perfect Mistakes”.
Buku
ini berisikan Sembilan cerita pendek, Sembilan kisah tentang dosa dan penebusan
sempurna. Sembilan cerita. Yang sukses membuat hati tergema untuk terus membaca
hingga selesai. Semuanya.
Onyol
dan kawan kawan sungguh benar benar membuat tulisan tulisan itu tergambar
jelas, nyata dan terasa. Siapa lagi kalau bukan onyol, yang akan tiba tiba muncul
dalam tulisannya. Dalam novelnya. Bahkan aku juga tak tau darimana datangnya
tokoh “Udin” dari novelnya sebelumnya hingga bisa datang masuk disana. Dimana
tiba-tiba onyol bisa masuk dalam cerita dalam kalutnya dalam rumitnya cerita.
Tapi mengesankan. Aku suka. Membuat keinginan lamaku, menjadi penulis terbuka
kembali. Namun apadaya.
Waktu
adalah benda berharga yang bahkan sulit sekali dibeli jikalau ku memiliki uang.
Apalagi sekarang, sebagai anak kos, mahasiswa yang kesulitan uang.
Apasih.
Dit. Ngga nyambung.
Balik
ke buku.
Ada
tiga judul cerpen, maaf sebenarnya empat judul yang menjadi favoritku, namun
sayembara Bentang hanya mensyaratkan tiga judul untuk direview, baiklah.
Judul
cerpen pertama yang paling menjadi favoritku adalah Lamunan Jendela. Bercerita
tentang cinta terpendam. Cinta yang tak terungkapkan. Hingga takdir memberi
celah yang tidak pas, tidak pada waktu yang pas untuk terungkap. Untuk terucap.
Membuatku
berfikir dua kali untuk harus memendam cinta. Memendam dari segala yang ada.
Hingga berujung pada takdir yang… yang ternyata membuat Vaya, Krasivaya harus
menangis seisak isaknya. Di akhir cerita, pembaca juga dibuat kelu karena suatu
fakta. Fakta yang manis. Seperti gulali. Manis. Tapi manis tak berarti baik,
kan?
Berawal
dari sebuah cerita yang terlupakan. maaf hampir terlupakan. membuat pembaca
berfikir apa yang terjadi, bagaimana selanjutnya. Dilanjutkan saat saat
penggambaran cerita di masa lalu, membuat si tokoh utama mengingat sebuah
kejadian. kejadian yang sudah ia tutup rapat rapat. Dan berakhir kilu, haru.
Pembaca dibuat tak percaya dengan apa yang barusan dibaca. Aku bahkan harus
mengulang sekali lagi untuk membacanya. Memastikan apa yang ku
baca. Dikemas manis dan mudah dimengerti. Enteng dibaca. Cocok sebagai
pembuka novel nggak berat nggak terlalu berkias tapi tetap memberikan kesan
puitis.
Judul
kedua yang ku suka adalah After Heart. Cerpen yang banyak
diperbincangkan di media sosial. Cerpen asli tulisan onyol, yang menyebut
dirinya dalam nama Rons Imawan.
Cerita
tentang kehidupan setelah kematian, kehidupan setelah pengorbanan. Plot
ceritanya sedikit tak membuatku kaget. Aku pernah sekali menonton FTV dengan
cerita yang hampir sama. Maaf onyol, tapi aku harus jujur. Aku pernah menonton
FTV yang juga menayangkan tentang kehidupan setelah operasi. Bedanya ftv itu
bercerita tentang transplantasi Jantung.
Tapi
isi cerita, perjuangan si tokoh benar benar nyata dibuatnya. Jelas beda dengan
maaf ftv yang hanya tercipta cinta lalu bersama.
Perjuangan
si tokoh utama dalam cerpen “After Heart” ini benar benar tak dapat dibendung
hanya dengan bendungan paling luas sedunia. Inilah tempat menariknya.
Perjuangan. Pengorbanan. Dan Cinta yang begitu kuat untuk saling menunggu untuk
bersama.
Endingnya
pun pembaca termasuk saya, juga dibuat berkaca. Kaget. Bingung. Jelas onyol
banget. Selalu ada fakta menarik di ending cerita. Ini yang membuat ku semakin
kagum. Mungkin cinta. Dengan sosok maya itu. Onyol.
Cerpen
ketiga Alibi, juga cerita tentang
penebusan kesalahan. Penebusan yang sempurna. Tentang kasih sayang, tentang
cinta. Pengorbanan! Benar benar membuatku terpukau. Terkesima. Si pengarang
benar benar memberikan plot cerita yang menarik. Membuatku terus membaca hingga
akhir tanpa memedulikan sekitar. Benar benar membuatku ingin menangis menjadi
saksi membaca si anak yang ditinggal sang ayah yang merupakan keluarga satu
satunya, untuk mendekam di jeruji besi berkarat. Hingga akhirnya (lagi-lagi)
fakta sebenarnya terkuak. Fakta mengharukan. Membuat emosi naik turun. Hingga
ending yang berakhir bahagia.
Berawal
dari sebuah kejadian. Kejadian yang belum terungkap. Belum selesai terungkap.
Kejadian tentang sebuah peristiwa menegangkan. Hingga pengorbanan menebus
kesalahan menimbulkan rasa sayang. Begitu sayang. Semua terangkum tercantum
indah. Tulisannya tak memberikan plot yang membingungkan walau harus beralur
maju mundur. Tapi ini keren. Keren banget.
Kurang
lebih begitulah, segelintir review ku tentang Novel ini. Novel rekomended.
Novel yang nggak ‘eplek eplek’. Berkelas. Keren. Novel yang bener bener
dikemas untuk remaja. Tak terlalu berat juga untuk dibaca.
Penyesalan
bakal datang kalo kamu nggak cepet cepet tertarik untuk ngebaca novel ini…
“Kematian
hanya menghentikan hidup, bukan cinta” –After Heart
“Aku
ingin menjadi kamu semenit saja, agar aku tau bagaimana rasanya dicintai dengan
besar oleh dia yang disebut aku”-After Heart
“Dalam
hidup, tamparan keras memang diperlukan. Namun, tamparan hanya akan menjadi
memar apabila tidak ada tangan lembut yang mengelus setelahnya”-Sumpah Konyol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar